Pasarliga99.com - Empat segmen pecahan Tembok Berlin yang kemudian diberi nama " Patung Menembus Batas" telah terpasang di antara Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo sejak Selasa (26/9/2017).
Pecahan Tembok Berlin lengkap dengan belasan patung berbahan baja semakin dipercantik lampu-lampu taman.
Patung Menembus Batas dilukis grafiti dengan warna-warni yang sedap dipandang, dan gambar serta tulisan yang terlihat jelas.
Pecahan Tembok Berlin itu dilukis oleh Teguh Ostenrik, seniman sekaligus pemilik pecahan tembok tersebut.
Menurut Teguh, lukisan yang tergambar dalam Patung Menembus Batas bukanlah lukisan asli saat dia membelinya dari Jerman puluhan tahun lalu.
"Itu grafiti semuanya saya yang lukis lagi. Memang dulu waktu beli Tembok Berlinnya sengaja pilih yang polos," ujar Teguh, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/9/2017).
Dia mengatakan, segmen tembok polos sengaja dipilih dengan pertimbangan harga jauh lebih murah dibandingkan segmen tembok yang telah dihiasi grafiti.
"Dulu saya bayar DM 18.000 untuk 4 Segmen. Padahal orang-orang Jepang, Amerika pada berebut beli dinding yang masih ada grafitinya seharga DM 60.000-90.000 per segmen," kata Teguh.
DM atau Deutsche Mark merupakan mata uang resmi Jerman Barat. Saat itu, DM1 memiliki nilai tukar sekitar Rp 9.000. Jadi, jika dirupiahkan, saat itu Teguh membayar sekitar Rp 162 juta untuk keempat segmen batu pecahan Tembok Berlinnya.
"Saya kan juga majornya seni lukis. Dan di tahun 1976 sampai awal 1980-an saya masih sering bikin gtafiti di Tembok Berlin," ucap Teguh.
Teguh mengaku tidak sembarangan dalam melukis pecahan Tembok Berlin tersebut.
"Memang saya riset, cari bentuk-bentuk grafiti dan fonts (bentuk huruf) zaman tahun 1970-an. Kata-katanya juga banyak saya comot dari sajak-sajak Reiner Maria Rilke," ungkapnya.
Saat ini, nilai jual pecahan Tembok Berlin tersebut telah meningkat. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, nilai batu dari Tembok Berlin tersebut mencapai 1 juta Euro atau Rp 15,58 miliar per potongnya.
"Kalau menurut saya sih ini monumental karena harganya satu potong Tembok Berlin sekarang itu dihargai 1 juta Euro. Kalau 4 itu berarti 4 juta Euro. Tapi ini diserahkan betul oleh senimannya yang dulu sekolah di Jerman," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (27/7/2017).
Sebelum menentukan Kalijodo sebagai lokasi peletakannya, Teguh dan arsitek Yori Antar telah puluhan tahun memikirkan lokasi yang pas untuk meletakkan batu bersejarah tersebut.
"Sudah hampir 30 tahun saya bersama dia (Teguh Ostenrik) cari lokasinya. Tepatnya 27 tahun sejak tembok Berlin itu dibawa ke Jakarta," ujar Yori, beberapa waktu lalu.
Hal itu dibenarkan Teguh Ostenrik. Teguh kemudian menceritakan perjalanannya hingga mendapatkan empat keping batu dari tembok Berlin.
"Patung Menembus Batas itu konsepnya sudah saya reka-reka dari awal 1990. Dua minggu setelah tembok Berlin runtuh, saya langsung terbang ke Berlin untuk mencari tahu caranya bisa mendapatkan 4 segmen dinding pembatas tersebut," kata Teguh.
Teguh kemudian mendapatkan informasi bahwa perusahaan yang ditunjuk pemerintah Jerman untuk mengurus penjualan pecahan tembok Berlin adalah Limex GmbH.
"GmbH itu singkatan dari Gesselschaft mit begrenzer Haltung yang artinya sama seperti PT (Persereoan Terbatas), nah Limex itu nama dari perusahaannya. Jadi Limex GmbH sama dengan PT Limex," ujarnya.
Dari Limex GmbH Teguh berhasil mendapatkan empat segmen batu yang masing-masing berukuran 120x360x20 centimeter. Menurut Teguh, pecahan Tembok Berlin itu dapay dimaknai dalam untuk Indonesia.
"Lalu, dasar pemikiran dari Patung Menembus Batas ini datang dari bentuk negara kita yang terdiri dari Beragam Suku bangsa, Agama, Bahasa dan budaya. Di antara suku-suku bangsa yang sama sekali berbeda itu, selalu ada "Tembok Berlin"," kata dia.
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kalijodo di Jakarta Utara menjadi salah satu titik keramaian warga Ibu Kota saat berlibur Lebaran.
0 komentar :
Posting Komentar