Timnas Indonesia © Pasarliga99.com
Pasarliga99.com - Sepakbola Indonesia saat ini dalam fase kebangkitan dan timnas Merah Putih pun diyakini bisa menjadi raja sepakbola di kawasan Asia Tenggara, menggusur Thailand.
Geliat kebangkitan Merah Putih memang terlihat sejak setahun terakhir. PSSI langsung berusaha untuk secepatnya membangun kembali timnas Garuda usai mendapatkan sanksi dari FIFA.
Langkah awalnya adalah dengan menggalakkan pembinaan sepakbola usia muda di liga, dengan harapan para pemain itu nanti bisa menjadi tulang punggung timnas di masa depan. Selain itu, PSSI sendiri berusaha untuk membangun skuat timnas yang yang lebih baik dengan menunjuk tiga pelatih berbeda untuk menangani timnas di berbagai level usia.
Fachri Husaini ditunjuk menangani timnas U-16. Indra Sjafri ditunjuk untuk menangani lagi timnas U-19 dan Luis Milla ditunjuk untuk menangani timnas U-22 dan timnas senior.
Hasilnya pun mulai terlihat menjanjikan. Oleh karena itulah, Fox Sports lantas menyebut sepakbola Indonesia kini mulai bangkit dan bisa menjadi raja baru ASEAN, menggantikan Thailand.
Melalui sebuah video singkat, Fox Sports Asia lantas memberikan tiga alasan mengapa mereka berani melontarkan klaim tersebut.
1. Indonesia Jadi Finalis Piala AFF 2016
Pencapaian timnas di event tersebut memang bisa dibilang membanggakan. Sebab meski kondisi sepakbola di tanah air compang-camping akibat tidak ada kompetisi resmi, Merah Putih bisa tampil menawan di sepanjang turnamen.
Timnas sendiri kala itu sebenarnya juga tidak diberi beban berlebihan untuk jadi juara. Tim yang saat itu dilatih oleh Alfred Riedl hanya ditargetkan bisa menembus semifinal.
skuat Indonesia sendiri bisa lolos dari grup A dengan cukup susah payah. Dari tiga laga mereka menang sekali, kalah sekali dan imbang satu kali. Dengan empat poin mereka bisa lolos dengan status runner-up di bawah Thailand yang meraih poin sempurna, sembilan.
Di semifinal, Indonesia dihadang oleh Vietnam, yang merupakan juara grup B. Di leg pertama Merah Putih berhasil menang 2-1. Sementara di leg kedua, mereka menahan imbang Vietnam 2-2.
Di final, Indonesia berhasil menang atas Thailand di leg pertama di Stadion Pakansari di Bogor dengan skor 2-1. Sayangnya, saat tanding di leg kedua di Rajamangala, Boaz Salossa dan kawan-kawan ditekuk 2-0. Meski kalah, namun perjuangan Merah Putih mendapat apresiasi besar dari masyarakat di tanah air.
2. Sukses Bikin Malu Thailand di Kualifikasi Piala Asia U-16 2018
Skuat Garuda Asia tergabung di grup G di ajang tersebut. Grup itu dihuni tuan rumah Thailand, Timor Leste, Laos dan Kepulauan Mariana Utara.
Hebatnya, timnas berhasil lolos sebagai pemuncak klasemen. Dari empat pertandingan, mereka tidak pernah kalah. Mereka juga sangat produktif dengan mencetak 25 gol dan cuma kebobolan satu kali saja.
Sutan Zico dan kawan-kawan sendiri juga berhasil mempermalukan Thailand dengan skor 0-1 saat keduanya berduel pada 20 September lalu. Gol semata wayang timnas saat itu dicetak oleh Amanar Abdillah.
Indonesia sendiri tak sekedar menang di laga itu, dalam artian mereka menang beruntung. Mereka bermain solid di semua lini, dan harusnya bisa mencetak lebih banyak gol lagi jika saja kiper Thailand tidak bermain cemerlang.
Tak hanya itu, prestasi fenomenal juga dicatatkan Sutan Zico. Ujung tombak timnas tersebut berhasil menjadi top skor dengan torehan 10 gol di babak kualifikasi ini. Ia unggul dua gol dari pemain Jepang, Keita Nakano.
3. Munculnya Bibit-bibit Pemain Bintang Seperti Egy Maulana
Indonesia saat ini memang memiliki banyak pemain belia dengan talenta yang bisa dibilang di atas rata-rata. Para pemain tersebut tersebar di timnas U-16 dan juga timnas U-19.
Namun dari semuanya, ada satu yang namanya paling menarik perhatian banyak pihak. Ia adalah gelandang serang serba bisa timnas U-19, Egy Maulana. Di usianya yang masih 17 tahun, dia sudah digadang-gadang bakal memiliki masa depan sangat cerah dan bisa bermain di Eropa suatu saat nanti.
Bakat besar Egy mulai terlihat jelas saat ia ikut timnas U-19 berlaga di Toulon Tournament. Meski gagal mengantarkan timnya lolos dari fase grup, ia justru mendapat penghargaan individu yang bergengsi. Ia ditunjuk untuk mendapat Jouer Revelation Trophee. Trofi itu sendiri pernah disabet oleh pemain selevel Cristiano Ronaldo dan legenda macam Zinedine Zidane. Egy mendapatkan penghargaan tersebut karena ia dianggap sebagai pemain yang paling berpengaruh di tim. Padahal biasanya penghargaan itu sendiri hanya diberikan di fase akhir turnamen.
Egy kembali tampil menawan saat dipercaya untuk tampil membela Garuda di Piala AFF U-18 2017 di Yangon, Myanmar, belum lama ini. Ia tampil impresif dan membawa timnas U-19 lolos dari grup A sebagai pemuncak klasemen dengan poin sembilan, hasil tiga kali menang dan sekali kalah dari empat pertandingan.
Di semifinal, timnas U-19 sendiri tidak beruntung saat lawan Thailand. Sebab meski main bagus, mereka gagal mencetak gol. Pada akhirnya mereka tumbang melalui babak adu penalti.
Kegagalan itu langsung ditebus saat bermain melawan Myanmar di laga perebutan tempat ketiga. Egy menyumbangkan dua gol dan membantu timnya menang 7-1.
Hebatnya lagi, Egy kemudian bisa menjadi top skor dalam turnamen tersebut. Dari enam pertandingan, ia bisa mencetak delapan gol. Torehan itu satu gol lebih baik dari torehan penyerang Myanmar, Win Naing Tun.
Geliat kebangkitan Merah Putih memang terlihat sejak setahun terakhir. PSSI langsung berusaha untuk secepatnya membangun kembali timnas Garuda usai mendapatkan sanksi dari FIFA.
Langkah awalnya adalah dengan menggalakkan pembinaan sepakbola usia muda di liga, dengan harapan para pemain itu nanti bisa menjadi tulang punggung timnas di masa depan. Selain itu, PSSI sendiri berusaha untuk membangun skuat timnas yang yang lebih baik dengan menunjuk tiga pelatih berbeda untuk menangani timnas di berbagai level usia.
Fachri Husaini ditunjuk menangani timnas U-16. Indra Sjafri ditunjuk untuk menangani lagi timnas U-19 dan Luis Milla ditunjuk untuk menangani timnas U-22 dan timnas senior.
Hasilnya pun mulai terlihat menjanjikan. Oleh karena itulah, Fox Sports lantas menyebut sepakbola Indonesia kini mulai bangkit dan bisa menjadi raja baru ASEAN, menggantikan Thailand.
Melalui sebuah video singkat, Fox Sports Asia lantas memberikan tiga alasan mengapa mereka berani melontarkan klaim tersebut.
1. Indonesia Jadi Finalis Piala AFF 2016
Pencapaian timnas di event tersebut memang bisa dibilang membanggakan. Sebab meski kondisi sepakbola di tanah air compang-camping akibat tidak ada kompetisi resmi, Merah Putih bisa tampil menawan di sepanjang turnamen.
Timnas sendiri kala itu sebenarnya juga tidak diberi beban berlebihan untuk jadi juara. Tim yang saat itu dilatih oleh Alfred Riedl hanya ditargetkan bisa menembus semifinal.
skuat Indonesia sendiri bisa lolos dari grup A dengan cukup susah payah. Dari tiga laga mereka menang sekali, kalah sekali dan imbang satu kali. Dengan empat poin mereka bisa lolos dengan status runner-up di bawah Thailand yang meraih poin sempurna, sembilan.
Di semifinal, Indonesia dihadang oleh Vietnam, yang merupakan juara grup B. Di leg pertama Merah Putih berhasil menang 2-1. Sementara di leg kedua, mereka menahan imbang Vietnam 2-2.
Di final, Indonesia berhasil menang atas Thailand di leg pertama di Stadion Pakansari di Bogor dengan skor 2-1. Sayangnya, saat tanding di leg kedua di Rajamangala, Boaz Salossa dan kawan-kawan ditekuk 2-0. Meski kalah, namun perjuangan Merah Putih mendapat apresiasi besar dari masyarakat di tanah air.
2. Sukses Bikin Malu Thailand di Kualifikasi Piala Asia U-16 2018
Skuat Garuda Asia tergabung di grup G di ajang tersebut. Grup itu dihuni tuan rumah Thailand, Timor Leste, Laos dan Kepulauan Mariana Utara.
Hebatnya, timnas berhasil lolos sebagai pemuncak klasemen. Dari empat pertandingan, mereka tidak pernah kalah. Mereka juga sangat produktif dengan mencetak 25 gol dan cuma kebobolan satu kali saja.
Sutan Zico dan kawan-kawan sendiri juga berhasil mempermalukan Thailand dengan skor 0-1 saat keduanya berduel pada 20 September lalu. Gol semata wayang timnas saat itu dicetak oleh Amanar Abdillah.
Indonesia sendiri tak sekedar menang di laga itu, dalam artian mereka menang beruntung. Mereka bermain solid di semua lini, dan harusnya bisa mencetak lebih banyak gol lagi jika saja kiper Thailand tidak bermain cemerlang.
Tak hanya itu, prestasi fenomenal juga dicatatkan Sutan Zico. Ujung tombak timnas tersebut berhasil menjadi top skor dengan torehan 10 gol di babak kualifikasi ini. Ia unggul dua gol dari pemain Jepang, Keita Nakano.
3. Munculnya Bibit-bibit Pemain Bintang Seperti Egy Maulana
Indonesia saat ini memang memiliki banyak pemain belia dengan talenta yang bisa dibilang di atas rata-rata. Para pemain tersebut tersebar di timnas U-16 dan juga timnas U-19.
Namun dari semuanya, ada satu yang namanya paling menarik perhatian banyak pihak. Ia adalah gelandang serang serba bisa timnas U-19, Egy Maulana. Di usianya yang masih 17 tahun, dia sudah digadang-gadang bakal memiliki masa depan sangat cerah dan bisa bermain di Eropa suatu saat nanti.
Bakat besar Egy mulai terlihat jelas saat ia ikut timnas U-19 berlaga di Toulon Tournament. Meski gagal mengantarkan timnya lolos dari fase grup, ia justru mendapat penghargaan individu yang bergengsi. Ia ditunjuk untuk mendapat Jouer Revelation Trophee. Trofi itu sendiri pernah disabet oleh pemain selevel Cristiano Ronaldo dan legenda macam Zinedine Zidane. Egy mendapatkan penghargaan tersebut karena ia dianggap sebagai pemain yang paling berpengaruh di tim. Padahal biasanya penghargaan itu sendiri hanya diberikan di fase akhir turnamen.
Egy kembali tampil menawan saat dipercaya untuk tampil membela Garuda di Piala AFF U-18 2017 di Yangon, Myanmar, belum lama ini. Ia tampil impresif dan membawa timnas U-19 lolos dari grup A sebagai pemuncak klasemen dengan poin sembilan, hasil tiga kali menang dan sekali kalah dari empat pertandingan.
Di semifinal, timnas U-19 sendiri tidak beruntung saat lawan Thailand. Sebab meski main bagus, mereka gagal mencetak gol. Pada akhirnya mereka tumbang melalui babak adu penalti.
Kegagalan itu langsung ditebus saat bermain melawan Myanmar di laga perebutan tempat ketiga. Egy menyumbangkan dua gol dan membantu timnya menang 7-1.
Hebatnya lagi, Egy kemudian bisa menjadi top skor dalam turnamen tersebut. Dari enam pertandingan, ia bisa mencetak delapan gol. Torehan itu satu gol lebih baik dari torehan penyerang Myanmar, Win Naing Tun.
"Raja masa depan ASEAN? Dengan terbentuknya tim junior yang kuat, tim sepak bola nasional Indonesia memiliki banyak hal untuk ditunggu!" tulis Fox dalam unggahan video tersebut.
Bagaimana pendapat kalian Bolaneters, apakah memang timnas Indonesia akan mampu menjadi raja baru sepakbola Asia Tenggara? Sampaikan pendapat kalian dalam kolom komentar di bawah ini.
0 komentar :
Posting Komentar