Shane Smeltz © Instagram
Pasarliga99.com - Bos Borneo FC, Nabil Husein menganggap regulasi marquee player sebaiknya ditiadakan. Sebab, hadirnya pemain berlabel bintang tersebut tidak memberikan faedah apa-apa bagi kompetisi Liga 1.
Pada tahun 2017, operator liga memberlakukan aturan baru. Klub-klub perserta Liga 1 diperbolehkan mendatangkan pemain asing dengan status marquee player. Pemain tersebut harus pernah terdaftar bersama negaranya di tiga putaran terakhir Piala Dunia dan pernah bermain di Liga Eropa dalam kurun waktu delapan tahun terakhir.
Sejumlah pemain kelas dunia pun akhirnya sempat mendarat di Tanah Air. Diantaranya Michael Essien, Mohamed Sissoko, Didier Zokora, hingga Shane Smeltz yang merupakan marquee player bagi Borneo FC.
Hadirnya marquee player ini dipercaya bisa mendongkrak kualitas liga dan sisi bisnis kompetisi. Akan tetapi, Nabil justru menganggap para pemain tersebut tak bisa menghadirkan efek yang diinginkan semua pihak.
"Kalau menurut saya marquee player ini tidak meninggikan kontes liga kita. Tapi mungkin dengan pemain-pemain yang cukup dikenal di dunia seperti Essien itu bagus, tapi tidak semua klub siap mendatangkan pemain sekelas Essien," ujar Nabil.
"Jadi menurut saya seharusnya dihapuskan saja karena itu tidak mengubah apa-apa. Kembali ke 3+1 saja sudah cukup baik," sambungnya.
Selain regulasi marquee player, operator liga juga sempat memunculkan regulasi terkait pemain U-23. Aturan itu dihadirkan agar tim nasional Indonesia bisa memiliki stok banyak pemain untuk masa depan.
Beda dengan regulasi marquee player, Borneo FC sangat mendukung diterapkannya regulasi tersebut. Terlebih saat ini tim berjuluk Pesut Etam itu banyak diperkuat pemain muda.
"Kalau dari kami tidak ada masalah. Kebetulan regulasi itu bisa dibilang menguntungkan kami karena kami memang banyak pemain muda dan tidak banyak juga pemain senior. Jadi seimbang," tandas Nabil.
0 komentar :
Posting Komentar