Kericuhan pada laga Persewangi vs PSBK Blitar © Youtube
Pasarliga99.com - Persewangi Banyuwangi masih tak terima dengan perlakuan yang mereka terima pada laga kontra PSBK Kota Blitar, dalam ajang playoff 'khusus' Liga 2. Mereka mengaku tak mau menganggap apapun hasil dari pertandingan ini.
Laga antara Persewangi dan PSBK Kota Blitar berlangsung ricuh. Bahkan, laga yang dihelat di Stadion Kanjuruhan, Selasa (10/10) sore ini tak sampai tuntas dihelat. Laga dihentikan pada menit 86 setelah berulang kali terjadi protes dan wasit tak mampu mencegah sejumlah insiden baku pukul antar pemain kedua tim.
Saat laga dihentikan, posisi PSBK unggul 1-0. Mereka mencetak gol pada menit 69 melalui sepakan Prisma Chairul Anwar.
"Saya minta ini dianggap 'no contest' atau tak ada pertandingan. Pertandingan ricuh, tak fairplay dan penuh dengan drama tinju. Ini bukan pertandingan sepakbola," ujar Manajer Persewangi, Hari Wijaya.
Hari menyebut bahwa pertandingan kontra PSBK ini merupakan laga yang dipaksakan. Pasalnya, sejatinya Persewangi datang ke Malang justru untuk melakoni pertandingan playoff Grup H.
"Kami baru tahu akan melawan PSBK ketika sudah di sini. Jadi, ini terkesan dipaksa-paksakan," tutur Hari.
Pada pertandingan ini, kedua tim harus 'mengakhiri' pertandingan dengan skuat yang tak lagi lengkap. Aditya Wahyudi dari PSBK bersama Didik Ariyanto dan Deki Rolias harus meninggalkan lapangan lebih dulu usai mendapat kartu merah dari wasit.
Sementara itu, Hari juga angkat bicara terkait jalannya pertandingan yang justru menjadi ajang gulat gaya bebas. Ia menilai hal ini tak lepas dari suasana di luar pertandingan, yang juga sudah berada dalam tensi tinggi.
"Tensi tinggi tak hanya di dalam lapangan, sejak di luar lapangan sudah panas," pungkasnya.
0 komentar :
Posting Komentar